Ga tau kok aku mempunyai naluri tuk segera memadamkan api. Otakku memerintahkan untuk segera mencari tabung pemadam api (apar). Saat itu ada seorang satpam mall kulihat berlari sambil membawa tabung pemadam. Segera saja pemadam itu kurebut, lalu aku meloncat masuk ruangan yg telah penuh asap. Daya penglihatanku sangat terbatas. Yang kulihat hanya setitik nyala api, lalu kuhampiri meskipun nyaris terperosok lubang jalur kabel. Langsung aku semprotkan pemadam ke titik api. Sempat terjadi ledakan kecil, tapi aku pikir, klo belum ajalku pasti Tuhan akan melindungiku. Upayaku berhasil, api mulai mengecil....,lalu datang bala bantuan security mall termasuk juga rombongan teman2ku dengan peralatan pemadam. Langsung mereka membantu menyemprot sampai api benar2 padam. Aku keluar ruangan dalam keadaan pening, sesak dan mual krn menghirup asap dan powder pemadam api terlalu banyak.
Setelah pulih aku melanjutkan jalan2 bersama teman2ku sambil bercanda mengulang kilas balik kejadiaan itu. Kami merasa takjub, krn terlibat dengan kejadian yg sungguh mendebarkan. Sepulang belanja, iseng2 kami melewati ruangan yg terbakar tersebut. Ternyata.......telah terjadi kecelakaan kerja, salah seorang teknisi yang memperbaiki instalasi yg terbakar, tersengat aliran listrik tegangan tinggi, dan meninggal. Dan tenyata lagi......!!!! yang meninggal adalah yg bercakap-cakap denganku tadi, yg kemudian kuketahui bernama Syamsuri. Innalillaahi wainnailaihi roji'un. Semoga beliau mati syahid krn meninggal dalam menunaikan tugas, dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Amiiiiin.
Renungan: Skenario Tuhan kadang terjadi melalui gerakan hati, atau melalui kejadian yang kadang kita tidak bisa menebaknya kecuali setelah terjadi.