Ayo Bersama Kita Miningkatkan Traffic.....

"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...? Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!..Klik disini-1 dan disini-2"

Senin, 08 September 2008

Khilaf

Kemarin mungkin merupakan titik terburuk pengendalian emosiku selama 10 hari pertama di bulan Ramadhan ini. Ceritanya begini, Jam menunjukkan pukul 17.00, tapi Vita anak pertamaku masih asyik bermain-main di depan rumah. Panggilan istriku untuk segera mandi tidak digubrisnya. Aku saat itu membantu istriku menyetrika popok bayi, krn persediaan popok bersih sudah menipis untuk malam nanti. Panggilan kedua dari istriku masih tidak digubris. Akhirnya aku turun tangan memanggilnya untuk segera mandi. Tapi panggilanku juga mendapat perlakuan yang sama, tidak digubris sama sekali. Aku menghampirinya, dengan muka agak ditekuk, tapi si Vita malah mengacuhkanku.

Dengan emosi aku pukul pundaknya, tp mengapa saat aku pukul, aku menggunakan tangan dengan tenaga yg lumayan besar untuk anak usia 6 th. Aku baru menyadarinya ketika anak pertamaku itu menangis kesakitan memegangi pundaknya. Yaaa Allah, aku sungguh khilaf. Aku tidak menyangka pukulan telapak tanganku begitu keras sehingga menimbulkan suara. Istriku sampai ikut menangis menyaksikan adegan itu. Selama ini belum pernah aku memperlakukan anakku seperti itu. Istriku memeluk anakku yang masih menangis sesenggukan. Aku tercengang dengan kejadian yang terus terang diluar kendali ini. Sampai sampai istriku takut Vita mempunyai pikiran kok ayah memukulku setelah aku mempunyai adik. Apakah Ayah lebih sayang adik dari pada aku? Airmataku hampir menetes ketika istriku mengutarakan itu.

Tidak anakku, itu semua terjadi secara spontanitas, atas gagalnya ayah mengendalikan diri. Ayah tidak bermaksud membedakan kalian. Ayah akan berusaha bersikap adil hingga kalian dewasa kelak. Kejadian itu terbawa sampai ke tempat kerja. Tangisan anak pertamaku masih terngiang. Rasa iba, menyesal, dan mengutuk diri bercampur aduk dalam qolbu. Dorongan untuk lebih menyenangkan anak pertamaku semakin menguat dalam dada. Rasanya aku ingin cepat-cepat pulang untuk mengajaknya jalan-jalan ketempat yang ia sukai sebagai pelepas rasa bersalahku padanya.

1 komentar:

  1. iya...saat puasa memang banyak sekali godaannya, termasuk godaan utk marah...mdh2an vita tidak dendam sama ayahnya...

    BalasHapus