Suatu hari di waktu libur, dirumah tetangga sebelah rumahnya dia mendengar air mengalir cukup deras. Ternyata si empunya rumah sedang berlibur ke luar kota dan kran air PDAM tidak ditutup. Mungkin mereka lupa menutup kran tersebut. Didorong oleh bisikan hati si Marwan berusaha menutup kran tersebut dengan jalan memanjat pagar rumah. Tapi sayang dia terpeleset dan terjatuh, sehingga kaki kanannya patah.
Akhirnya dia harus opname di rumah sakit. Istrinya terpaksa meminjam uang kesana kemari untuk biaya pengobatan. Perusahaan tempatnya bekerja terpaksa mem PHK, karena sampai 2 minggu dia masih belum bisa masuk kerja.
Memasuki minggu ke -3 dia masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dia meratapi nasibnya, bagaimana dia akan mencukupi kebutuhan keluarga, sedang dia masih dalam perawatan. Namun ketabahan masih bersemayam dalam hatinya. Diwaktu malam dia selalu bermunajat kepada Allah minta pertolongan atas himpitan hidup dan keadaan yang menimpanya.
Suatu hari ada pasien baru patah tulang di tempatkan satu ruangan dengan Marwan. Sehari-hari Marwan sering bertukar pikiran dan curhat kepada orang tersebut. Orang tersebut merasa iba dengan apa yang dialami Marwan. Hingga akhirnya dia menawari pekerjaan untuk mengelola salah satu rumah makan miliknya. Kebetulan dia mempunyai beberapa cabang rumah makan di kota itu.
Singkat cerita dua tahun kemudian rumah makan yang dikelola Marwan mengalami kemajuan yang pesat melebihi cabang-cabang yang lain. Marwan sudah hidup berkecukupan. Rumah dan mobil sudah ia miliki sebagai bonus dari kerja kerasnya selama ini. Dia bersyukur, ternyata dibalik musibah yang menimpa ada kenikmatan yang menanti. Niat baik Marwan untuk menolong tetangga mengakibatkan musibah. Musibah yang menimpa merupakan jalan untuk mencapai kesuksesan.
Demikianlah scenario Allah untuk mengangkat derajat seseorang. Ketika orang tersebut tabah dan ikhlas menghadapi cobaan-Nya, kemuliaan dan kesuksesan menanti sebagai rahmat Ilahi.
By: irdna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar