Ayo Bersama Kita Miningkatkan Traffic.....

"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...? Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!..Klik disini-1 dan disini-2"

Sabtu, 01 Maret 2008

Kisah Dua Anak Burung


Ada dua ekor anak burung yang sudah beranjak dewasa. Anak burung yang satu mempunyai kemauan yang kuat untuk belajar terbang. Dia berencana meloncat dari sarang untuk mencapai dahan yang disebelah sarang. Sedangkan anak burung yang kedua tidak mempunyai kemauan untuk belajar terbang. Dia merasa malas dan tidak mempunyai keberanian untuk belajar terbang. Baginya hidup disarang dan menerima makanan dari sang induk saja sudah cukup.

Suatu hari anak burung yang pertama meloncat dan berusaha mengepakkan sayapnya, tapi apa daya, dia terjatuh dari atas pohon bergulingan ke tanah. Dia meringis kesakitan, lalu dia berusaha bangkit dan mencoba lagi. Hal ini dilakukan berulang ulang. Sedangkan anak burung yang kedua memandang sambil bergumam, "buat apa susah-susah belajar terbang, daripada aku jatuh bangun dan badanku sakit, lebih baik aku tiduran di sarang aja toh makanan akan datang dari indukku."

Hingga pada suatu hari anak burung pertama telah berhasil terbang setelah belajar dan berjuang tidak kenal lelah. Dia telah bisa bercengkerama dengan burung lain dari dahan yang satu ke dahan yang lain, dari pohon satu ke pohon yang lain, dan dia sudah bisa mencari makan sendiri. Dengan riang gembira dia menjalani hidup dengan kemandirian. Sedangkan anak burung kedua dia hanya bisa memandangi teman temannya yang telah mandiri. Dalam hati dia menyesal, mengapa dia tidak mau belajar terbang sejak dulu. Dia meratapi nasibnya yang masih bergantung ke induknya untuk makan.

Renungan: memang hidup adalah pilihan. Sering kali pilihan untuk sukses diawali dengan jatuh bangun, pahit getir, atau bahkan meghadapi resiko yang bila kita membayangkan membuat hati kita ngeri untuk melangkah lebih jauh. Tapi sobat, kalau kita tidak menghadapi resiko, kita tidak akan maju, kita akan bernasib sama dengan anak burung kedua, yang masih bergantung kepasda orang lain. Kita akan merasa ketinggalan dengan orang yang telah lebih dulu sukses. Tidak ada salahnya kita belajar mengepakkan sayap. Hadapi dunia, terbang sejauh-jauhnya. Songsong cita-cita kita walaupun kita harus berpisah dengan orang yang kita sayangi. Walaupun kita akan merana, kesakita, sendiri, anggap saja ini ujian untuk mencapai hidup yang lebih baik.

by: irdna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar