Aku tertegun sejenak, ketika menginjakkan kaki di lobby hotel Somerset. Ketika melihat tubuhnya yang telah berubah (tambah subur). Tapi senyum dan keramahan masih terpancar seperti dulu. Sepuluh tahun lebih kami tidak berjumpa. Dia bekerja di Jakarta dan telah menetap bersama istri dan dua anak. Sedangkan aku mulai lulus sampai sekarang masih berkutat di Surabaya dan Sidoarjo.
Kenangan sewaktu kuliah terus menyeruak diantara perbincangan kami di sebuah restoran dekat hotel. Perbincangan tentang perjalanan karier kami masing masing , tentang keadaan keluarga, hingga tentang planning jangka panjang. Rasa kangen bertahun2 terobati malam itu. Memang dulu dia merupakan sahabat sejatiku yang merupakan pemacu semangatku untuk cepat2 menyelesaikan kuliah dan mencari pekerjaan.
Satu hal yang membuatku salut padanya, adalah ketika dia memutuskan hijrah ke Jakarta guna mencari kehidupan yang lebih baik berbekal ijazah meskipun dengan nilai yang pas2an. Tahun pertama di Jakarta dia mendapat pekerjaan sebagai Sales Engineer dengan gaji yang hanya cukup untuk makan doang. Target penjualan dan segala beban hidup yang menghimpit dia hadapi dengan lapang dan iklash sebagai konsekuensi pilihan hidup yang harus dijalani. Tahun2 berikutnya tidak jauh berbeda, meskipun dia telah berganti-ganti kerja dalam bidang yang sama, tetap saja kehidupannya pas2an. Hingga pada sekitar dua tahun lalu dia diterima di sebuah perusahaan asing dengan jabatan yang cukup mentereng (setingkat manager). Kehidupannya berubah. Dia telah berhasil membeli rumah yang cukup elit. Segala yang dia tidak rasakan ketika di kehidupannya dulu kini bisa dia jumpai dengan mudah. Masa sulit telah berganti. Segala derita yang telah dirasakan dahulu telah bermetamorfosa ke dalam gelombang bahagia.
Renungan: Bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan iklash di masa lalu membawa dampak yang lebih baik bagi kehidupan di kemudian hari.
wahh asyik ya...baru jadi manager 2 thn dah punya rumah elit...klo emmang dah rejeki pasti ada jalannya yaaa...kapan ya aku kayak gitu...prasaan kerja bertahun2 gini2 aja heheheh....
BalasHapuskeberhasilan emang milik sang pemberani
BalasHapushidup adah anugrah...
BalasHapushidup perlu usaha, kerja keras, keyakinan dan doa,,,,semoga sukses amieen....
BalasHapuswaaaaaah.. asyiknyaaaa ckck
BalasHapushidup itu memang penuh dengan tantangan
BalasHapusdan jika kita bisa menaknukkan tannyangannya maka kita akan menjadi lebih baik
heemmmm
BalasHapusbgus karya.nya
hy...smua jangan kmau sesali perbuatanmu.>>>
BalasHapuscmnd mengigatkan....>..
mimin
sahabat lebih penting dari pada pacar..>.
BalasHapushhehheh
itulah hidup,, bagai roda
BalasHapusYoay'z...!!!
BalasHapussahabat memang segalanya
BalasHapusPengen sukses. Insyaallah cayooo (*^▽^*)
BalasHapusitulah kberhasilan kerja keras selama hdup di dunia ,pasti ada hasilnya
BalasHapusoke bget dech
BalasHapus